top of page

Yayasan Puge Figo Menggelar Pelatihan Okulasi untuk Karyawannya

Karyawan pada Divisi Reboisasi – Seksi Pembibitan Yayasan Puge Figo (YPF) – menggelar pelatihan teknik pembuatan okulasi, Rabu (28/04/2021). Kegiatan itu berlangsung di pusat pembibitan YPF di Kurubhoko, Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze Kabupaten Ngada.


Yayasan Puge Figo Menggelar Pelatihan Okulasi untuk Karyawannya

Pelatihan yang dibuka oleh Pembina YPF Nao Remond, menghadirkan narasumber dari Balai Benih Induk Dinas Pertanian Provinsi NTT Cabang Mbay, Matheus Wea, atau yang akrab disapa Baco. Hadir juga penanggung jawab kegiatan yang juga Kepala Divisi Reboisasi YPF Raimundus Minggu.


Pelatihan ini, kata Pembina YPF Nao Remond, untuk mendukung visi - misi dan program YPF dalam pelestarian lingkungan melalui gerakan tanaman pohon. Meningkatnya permintaan anakan pohon khusus jenis buah menjadi pertimbangan YPF untuk memperkuat kapasitas karyawan bidang pembibitan, sehingga mampu menyediakan sebanyak mungkin anak pohon yang sudah diokulasi atau teknik pengembangbiakan secara cepat lainnya.


Teknik perbanyakan tanaman merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus, selain referensi dari Literatur dan pengalaman otodidak yang diperlukan dalam perlakuan jenis tanaman yang dikembangbiakan. Pelatihan ini penting bagi para karyawan pembibitan sehingga dapat dilatih menggunakan metode atau cara baru perlakuan, penanganan benih, baik secara generative atau secara vegetative.


Pelatihan teknik pembibitan dan teknik okulasi (perbanyak tanaman secara vegetatif) pada Divisi Reboisasi seksi pembibitan merupakan tindak lanjut dari perencanaan program kegiatan tahun anggaran 2021.


Menurut Kepala Divisi Reboisasi YPF, tujuan kegiatan, agar melalui pelatihan teknik pembibitan dan teknik okulasi dapat meningkatkan kapasitas tenaga teknis divisi pembibitan, sehingga pengetahuan untuk memperbanyak tanaman dapat dipahami dan dimengerti, dan dipraktikan terus menerus, sehingga lama-lama semakin terampil.


Yayasan Puge Figo Menggelar Pelatihan Okulasi untuk Karyawannya

Setelah pelatihan manajemen kegiatan di pembibitan dapat dijalankan secara efisien dan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dalam pelatihan ini, karyawan YPF dalam bimbingan narasumber secara khusus dilatih teknik sambung pucuk tanaman buah mangga dan jeruk.


Pada pelatihan, narasumber Matheus Wea yang biasa dipanggil Baco, menyampaikan penjelasan singkat tentang teknik okulasi, untuk memperbanyak tanaman seperti mangga, jeruk, durian, alpukat, sukun dan rambutan. Baco kemudian mengajak semua peserta yang berjumlah Sembilan orang, menyiapkan tanaman yang akan diokulasi dan sarana pendukung lainnya dan berproses.


Proses dipusatkan di lokasi pembibitan yang diawali dengan pengamatan bibit mangga lokal yang siap diokulasi – untuk batang bawah. Kemudian Baco mengajak peserta untuk menyeleksi anakan manga lokal yang akan diokulasi apakah layak atau tidak. Menyiapkan polybag dilanjutkan dengan pemangkasan tunas yang tidak layak dipakai untuk pertumbuhan.


Usai menyeleksi, Baco meminta para peserta mengangkat sejumlah anakan mangga yang sudah diseleksi ke dalam ruangan, dilanjutkan dengan proses okulasi dengan teknik mengambil entris, karakteristik dan sifat entris.


Yayasan Puge Figo Menggelar Pelatihan Okulasi untuk Karyawannya

Kegiatan dilanjutkan dengan proses sambung pucuk atau okulasi dengan menggunakan alat/bahan seperti pisau (cutter), dan plastik bungkus es. Peserta dibimbing teknik memotong batang bawah mangga dan entris mangga, teknik menyambung lilitan plastik dan teknik membuat sungkup sebagai akhir perlakuan okulasi.


Setelah sambung pucuk mangga selesai, proses dilanjutkan dengan latihan teknik tempel mata tunas jeruk. Para peserta mengikuti dengan saksama tahapan-tahapan proses bersama narasumber. Kegiatan ini dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab antara peserta dengan narasumber.


Yayasan Puge Figo Menggelar Pelatihan Okulasi untuk Karyawannya

Aktif dalam diskusi menunjukkan kegiatan diminati. Salah seorang staf pembibitan YPF, Stef aktif dalam kegiatan ini. Selama ini dia sudah mencoba melakukan okulasi secara otodidak namun tingkat keberhasilan ini hanya sekitar 30 persen. “Saya senang ada pelatihan seperti ini sehingga bisa mengetahui kiat-kiat baru teknik okulasi. Ia berjanji akan terus belajar sehingga lebih berhasil,” katanya.


Sementara Koordinator pembibitan YPF, Hermanus Rema menilai kegiatan ini sangat bermanfaat di seksi pembibitan yang dipimpinnya. Dia berharap akan selalu ada kegiatan untuk peningkatan kapasitas seperti ini, baik aspek pengetahuan maupun untuk meningkatkan keterampilan dalam kegiatan okulasi.


Kegiatan ini ditutup oleh Ketua YPF Emanuel Djomba. Dia berharap, para staf di pembibitan dapat mengimplementasikan pelatihan ini lebih lanjut secara mandiri. Pelatihan akan berhasil kalau dipraktikan terus-menerus. Sesuatu yang dilakukan terus menerus dan berulang-ulang akan menjadi mahir (terampil). “Dan harus dipahami bahwa, melalui kerja-kerja kita sebenarnya sedang mewujudkan visi - misi dan program yayasan dalam melestarikan lingkungan dan keutuhan ciptaan,” tegasnya.*

bottom of page