Apa itu Nilam?
Nilam merupakan sejenis tanaman perdu/rumput yang mudah tumbuh didaerah beriklim dingin sedang ataupun panas. Tanaman ini telah dibudidayakan dibeberapa daerah di Indonesia, termasuk di pulau Flores. Di kabupaten Ngada dan Nagekeo nilam dibudidayakan sebagai tanaman sela di lahan pertanian petani lokal yang didampingi oleh Yayasan Puge Figo (YPF).
Karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, Yayasan Puge Figo (YPF) mencoba untuk mengembangkan budidaya nilam dimasyarakat tani lokal Flores dengan cara organik alami, berkelanjutan dan mandiri. Dalam kemitraan dengan Yayasan Puge Figo, sehubungan dengan budidaya nilam, petani diarahkan mandiri dalam setiap tahapan petani nilam.
Pemotongan Stek
Gunakan alat yang tajam (gunting bunga, pisau atau cutter) dan bersih agar bekas potongannya rapi dan cepat sembuh.
Bagian rumpun Nilam yang dijadikan stek ; bagian batang yang setengah tua dengan ciri-ciri warna batang yang masih hijau keunguan termasuk pucuk.
Stek harus memiliki 3 sampai 5 ruas atau panjang stek 15 – 20 cm
Daun-daun pada ruas yang dimasukan ke tanah dipangkas sebelum ditanam.
Penanaman Stek
Stek disemaikan didalam plastik koker dengan posisi miring
Dengan dua atau tiga ruas didalam tanah dan dua atau tiga ruas diatas
Tunas daun akan muncul dalam waktu dua sampai tiga minggu
Polybag diletakan pada tempat yang lembab dan dibawah naungan ringan. Bibit siap ditanam langsung pada lahannya pada usia dua minggu keatas
Pemilihan Lahan
Lahan mendapatkan pasokan air yang cukup (kelebihan air atau genangan air dapat mematikan Nilam)
Lahan yang bagus untuk budidaya nilam adalah bertanah lempung, lempung liat remah, lempung berpasir, lempung liat berpasir
Didaerah panas (0 mtr mdpl sampai 600 mtr) tanaman nilam membutuhkan naungan. Idealnya naungan diberikan oleh pohon-pohon yang mempunyai nilam tambah untuk kesuburan tanah seperti Turi, Gamal, Lamtoro dan Kaliandra
Persiapan Lahan
Bendengan (dengan ukuran minimal 20x40 cm) dan jarak minimal 70 cm Antara bendeng, jarak tanam minimal 100 cm
Pemupukan secara organic alami (bokasi, pupuk kandang) pada setiap titik tanam
Perawatan Rutin
Kebutuhan air terutama selama 2 sampai 3 bulan setelah penanaman
Pemangkasan pucuk agar tanaman nilam jadi rimbun, pucuk daun bagian paling atas dari setiap ranting dipangkas ½ kali pada umur tanaman 2 sampai 3 bulan
Perundukan, ranting samping yang muda diturunkan kebawah tanah ditutupi dengan tanah pada bukunya agar membentuk rumpun baru
Pembubunan, pada setiap rumpun, tanah sering dibumbun setelah digembur agar memicu pertumbuhan ranting baru dan akar-akar baru pada batang
Penyilangan dilakukan secara rutin terutama pada umur nilam 1 sampai 3 bulan
Penyiraman air ke lahan nilam diatur sesuai dengan keadaan kelembaban tanah disekitar rumpun nilam
Pemulsaan yang secukpnya dengan menggunakan daun-daun (gamal, genevo, lamtoro misalnya) jerami, padi dll.
Tanda Nilam Siap Panen
Pada saat terjadi perubahan warna, daun menjadi warna hijau muda, mulai menjadi kemerahan/ungu
Tanaman nilam dapat dipanen sebanyak 5 sampai 6 kali selama satu periode tanam (2 tahun)
Cara Panen
Gunakan alat potong yang tajam dan bersih
Cukup memanen cabang dan ranting yang masih muda, warna batang masih hijau dan ungu
Cabang dan ranting muda dipanen sesuai dengan tinggi dan besar rumpun nilam
Beberapa cabang dan ranting tidak dipanen agar tanaman dapat berkembang kembali dengan baik
Perawatan Setelah Panen
Penyiraman
Pemupukan tinggi (secara organik alami)
Melanjutkan/mengulangi perawatan rutin lainnya
Comments