top of page

Warga Ngoton, Desa Ngara, Kecamatan Riung Barat, Tanam Pohon di Kawasan Mata Air


Warga Ngoton, Desa Ngara, Kecamatan Riung Barat, Tanam Pohon di Kawasan Mata Air

Menyusuri hampran savanna – mendaki, menurun, melereng, dan mendaki lagi memang cukup melelahkan. Itu gambaran perjalanan menuju lokasi mata air Piri yang ditempuh warga Dusun Ngoton, Desa Ngara, Kecamatan Riung bersama crew Yayasan Puge Figo (YPF) – sejauh 4 km.


Jumat (22/01/2021), karyawan Yayasan Puge Figo (YPF) bersinergis dengan warga Ngoton, gelar aksi reboisasi mata air di Piri. Semangat warga tak surut sebagaimana tergambar dalam langkah-langkah kecil mereka yang terus melaju.


Menyambut moment ini, beberapa hari sebelumnya warga Ngoton juga gotong royong menanam anakan pohon di kawasan mata air ini. Pada kegiatan kedua warga lagi-lagi beramai-ramai membawa anakan pohon yang akan ditanam.


Akhirnya tiba juga di lokasi mata air Piri. Di sana lebih dari 10 warga Dusun Ngoton sudah menunggu. Warga Ngoton dan crew YPF secara resmi menanam berbagai jenis pohon bersama-sama di sekitar kawasan mata air seluas sekitar 60 are.


Lokasi mata air piri dua tahun sebelumnya sudah dilindungi dengan pagar kawat. Menurut Kepala Dusun Ngoton Petrus Yohanes Lali, tujuanya agar hewan liar tidak masuk ke lokasi, karena bisa merusak lingkungan sekitar.


Menurut Yohanes, mata air ini mengalirkan air ke desa Ngara dengan pipa dua dim. Pemerintah desa ini memberi perhatian khusus pada mata air ini, karena di sinilah sumber air bersih untuk hidup selama ini.


Penanaman pohon (reboisasi) di mata air itu merupakan kerja sama antara Pemerintah Desa Ngara dengan YPF yang bergerak dalam pelestarian lingkungan.


Mewakili pemerintah Desa, Yohanes Lali menyampaikan terima kasih atas kepedulian YPF dalam mensuport desanya untuk kegiatan reboisasi. Dia berharap kegiatan semacam ini ditingkatkan di tahun-tahun mendatang.

“Kita mau ada penanaman lagi sehingga bisa menambah vegetasi hutan tutupan di kawasan mata air ini. Tentu saja kami butuh bantuan YPF baik dalam penyediaan anakan pohon maupun edukasi,” kata Yohanes.


Salah seorang warga Ngoton, Margareta mengaku senang ada kegiatan penanaman pohon di mata air. Dia berterima kasih kepada YPF yang sudah bantu dengan anakan pohon, baik untuk reboisasi maupun jenis tanaman seperti cendana yang dibagikan kepada warga.


“Kami harap nanti ke depan YPF terus membantu kami untuk kegiatan penanaman pohon, khususnya di kawasan mata air seperti ini,” pinta Margareta.


Ketua YPF Emanuel Djomba yang juga hadir untuk peresmian penanaman pohon di mata air ini, berharap masyarakat dapat merawat anakan yang sudah ditanam sehingga tidak terbakar api pada musim kemarau.

Warga Ngoton, Desa Ngara, Kecamatan Riung Barat, Tanam Pohon di Kawasan Mata Air

Kerja sama lanjutan, kata Emanuel bisa saja dilakukan pada tahun mendatang. Paling tidak ada tambahan anakan pohon yang ditanam sekaligus merawat yang sudah ditanam sebelumnya.


Dia memuji pemerintah Desa Ngara yang memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan, dalam hal ini kelestarian mata air sebagaimana misi YPF. Bahkan kawasan ini sudah diantisipasi dengan pagar kawat.


“Kita tentu senang kawasan ini sudah dilindungi, namun kita berharap hamparan savana sekitar perlu dipagar dengan pohon-pohon yang bermanfaat untuk penyerapan air,” kata Emanuel.


Sementara Kepala Divisi Reboisasi YPF, Raimudus Minggu mengatakan, upaya penanam pohon memang harus ditingkatkan. Yang sudah ditanam perlu dirawat sehingga tetap hidup.


Penanaman pohon yang banyak kata Raimundus akan menambah vegetasi hutan tutupan di lokasi mata air yang saat ini sangat kurang – hanya sekitar 25 persen.***

bottom of page