Di balik setiap batang vanili yang berkualitas, ada proses panjang dan telaten yang dijalani petani lokal bersama kami. Kami tidak hanya membantu mereka menanam, tapi juga memastikan vanili dibudidayakan secara berkelanjutan—menggunakan teknik yang ramah lingkungan dan selaras dengan sistem agroforestri.

Vanili mulai dipanen setelah melewati usia minimal delapan bulan pascapenyerbukan. Pada masa ini, buah vanili telah mencapai kematangan optimal untuk menghasilkan aroma dan cita rasa yang kuat. Proses panen tidak dilakukan tergesa-gesa, karena kualitas tertinggi hanya bisa didapat dari kesabaran dan ketepatan waktu.

Setelah dipetik, vanili disortir dengan cermat berdasarkan ukuran dan tingkat kematangannya. Lalu, buah vanili diproses menggunakan standar metode Bourbon—sebuah metode tradisional yang menggabungkan perebusan, fermentasi, dan pengeringan bertahap. Proses ini bisa memakan waktu berminggu-minggu, namun hasilnya adalah vanili yang tidak hanya harum dan awet, tapi juga memenuhi standar mutu pasar internasional.

Melalui pendampingan ini, kami tidak hanya mendukung petani mendapatkan harga jual yang lebih baik, tetapi juga membangun rantai pasok yang adil dan transparan. Vanili menjadi bukan sekadar komoditas, melainkan simbol dari hasil kerja bersama yang berakar pada kearifan lokal, keberlanjutan, dan semangat menjaga alam.